By : Dr. Marsigit, M.A
Reviewed by : Sit Nuruniyah 

Pendidikan merupakan fondasi utama dalam proses pembangunan bangsa. Hal ini menjadi perhatian utama dari pemerintah mengingat bahwa meningkatkan kecerdasan bangsa telah diamanatkan dalam UUD1945. Dalam ewujudan hal ini, pemerintah telah berupaya untuk selalu mengembangkan pendidikan secara efektif dan efisien. Namun kenyataan di lapangan upaya dari pemerintah belum menampakkan hasil yang maksimal. Buktinya mutu pendidikan di Indonesia masih lebih rendah dari negara-negara tetangga.
 Dewasa ini, prestasi anak-anak bangsa dalam studi matematika dan ilmu pengetahuan alam masih rendah. Penguasaan anak-anak pada konsep matematika dan matematika keterampilan masih rendah. Untuk mengatasi hal ini, saat ini telah dikembangkan dan diujicoba beberapa model mengajar di sekolah. Model mengajar yang diujicobakan merupakan hasil adaptasi dari metode mengajar matematika di luar negeri.
Pengembangan kurikulum membutuhan kajian omprehensif dari seua aspek yang terlibat. Perhatian utama dalam pengembangan kurikulum matematika adalah untuk memastikan bahwa kurikulum mencerminkan proses belajar mengajar yang telah dimaksudkan. Sehingga perlu untuk mengembangkan:
1.      pedoman untuk mengembangkan silabus,
2.      pedoman peaksanaan kurikulum,
3.      dokumen pendukung seperti handout, lembar kerja siswa,
4.      keterlibatan guru dalam pengembangan kurikulum,
5.      sosialisasi kurikulum yang dikembangkan, dan
6.      pemantauan impementasinya secara rutin.
Untuk menyelidiki dan mengidentifikasi, sejauh mana kekuatan, kelemahan, dan kendala pelaksanaan kurikulum yang baru maka dilaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan kurikulum di sekolah. Hasil dari pemantauan ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pembuatan atau perbaikan kurikulum selanjutnya. Seklah berbasis petensi dapat menjadi titik awal bagi guru atematika untuk mengubah metode lama mereka dalam mengajar. Hal ini akan mendorong guru untuk melakukan evaluasi dan inovasi bahkan mendorong untuk mempelajari keterampilan baru.