Terdapat banyak aliran dalam filsafat. Pemberian nama aliran filsafat tersebut berdasarkan pada:
1.      Objeknya
Misal objeknya benda-benda alam, maka filsafatnya adalah filsafat alam
2.      Nama tokohnya
Misalnya hegellianisme. Hegel adalah tokoh yang mengatakan bahwa negara yang ada dan yang mungkin ada adalah sejarah. Maka filsafat sejarah adalah hegellianisme.
3.      Sifat-sifatnya
Misal benda dalam pikiran, sifatnya adalah ideal maka filsafatnya adalah idealisme. Ideal bersifat tetap, maka aliran ini sesuai dengan permenidesianisme sehingga dalam hal ini Plato sejalan dengan Permenides. Bilangan adalah tetap tidak berubah karena berada dalam pikiran. Bilangan yang berada di luar pikiran adalh plural karena dapat direpresentasikan ke dalam banyak macam, sehingga filsafatnya adalah relisme karena bersifat real. Tokohnya yaitu Aristoteles.
4.      Aktifitasnya
Misalnya bertanya. Socrates berfilsafat dengan cara bertanya, sehingga filsafatnya dinamakan dialektisme.
Ada juga aliran filsafat yang disebut monoisme, yaitu yang benar hanya ada satu, tidak lain tidak bukan adalah Tuhan. Jika yang benar banyak filsafatnya adalah pluralisme. Dunia itu banyak, sama halnya bahwa dewa itu banyak, seperti dewa matahari,dewa gunung, dewa laut, dsb. Jika yang benar ada dua maka disebut dualisme. Misal, baik dan buruk, jelek dan indah dsb. Masyarakat Indonesia cenderung dualisme, boleh dan tidak boleh, baik dan tidak baik.
Kalau kita menganggap bahwa diri sendiri yang benar, maka filsafatnya adalah subjektifisme. Jika kita mengakui orang lain yang benar, maka filsafatnya objektifisme. Pada hakikatnya manusia tidak bisa lepas dari kegiatan menentukan. Contoh : saat memakai baju, psti kita menentukan mau memakai yang mana. Sehingga dalam hal ini kita menentukan nasib baju. Kalau manusia sering menentukan sifat, maka disebut determinisme. Para politikus memakai filsafat determinisme, karena dapat menentukan apa yang ditambah, atau apa yang dikurangi. Otoritarian juga termasuk ke dalam determinisme. Otoritarianisme menganggap bahwa yang benar adalah yang berkuasa. Determine sejalan dengan reduksi. Reduksi artinya memilih. Sebenarnya hakikat manusia itu adalah memilih dan dipilih. Seorang manusia dilahirkan dari rahim seorang ibu artinya bahwa dia telah terpilih. Karena manusia tidak dapat menentukan dari rahim siapa dia akan dilahirkan. Reduksi dan determine merupakan metode brfilsafat yang sangat ampuh namun sekaligus sangat berbahaya dan sangat merugikan.
Karena filsafat bersifat hidup, maka metode yang digunakan untuk mempelajarinya adalah metode hidup, artinya bergaul dan berinteraksi. Untuk mempelajari filsafat tidak bisa dihafal namun dipahami kata demi kata. Misalnya filsafatnya para dewa disebut transendentalisme. Maka harus dipahami, siapakah dewa dalam hal ini. Dalam hal ini yang dimaksud dewa adalah diri kita sendiri yang memiliki dimensi atau tingkatan yang lebih tinggi dri objek yng lain. Contoh saat kita mengajar, maka kita adalah dewa bagi murid-murid kita.