By :Marsigit, M.A
Reviewed by :SitiNuruniyah/09301241023
Di Indonesia, umumnya proses belajar mengajar di sekolah masih menggunakan metode tradisional, yaitu guru menjelaskan dan memberikan pertanyaan kepada seluruh siswa sehingga mereka hanya mendengar dan menyelesaikan pertanyaan tersebut. Berdasarkan kelemahan praktek proses pembelajaran tradisional di sekolah, banyak usaha yang telah dibuat Indonesia untuk meningkatkan pendekatan kelas dengan membuat peserta didik lebih aktif. Selain itu, pemerintah Indonesia masih berusaha untuk meningkatkan kualitas semua tingkat pengajaran dengan peningkatan kualitas guru, penyediaan fasilitas belajar dan peralatan, perbaikan kurikulum untuk pendidikan dasar, serta pengembangan dan pemanfaatan teknologi komunikas iuntuk pendidikan. Sehingga tantangan bagi para pendidikan dahulu untuk meningkatkan belajar siswa agar lebih tinggi kecakapannya dalamMatematika.Oleh karena itu, guru harus mengatur pembelajaran yang melibatkan para siswa sehingga mereka aktif membangun pengetahuan dan pemahaman mereka sendiri. Pembelajaran ini dapat berupa diskusi kelompok, baik dalam kelompok besar maupun kecil. Dengan adanya diskusi kelompok, siswa memiliki kesempatan yang lebih banyak untuk berbicara, mengembangkan jawaban mereka dan siswa lebih terlibat sehingga mereka cenderung kurang memiliki masalah dengan konsentrasi. Selain itu, guru juga bebas memonitor serta dapat mengatasi gangguan dan perilaku tanpa menghentikan pembelajaran di kelas.
Pembelajaran tradisional dapat dihubungkan dengan eksposisi guru yang rutin di kelas dan pengawasan guru di meja kerja. Adapun alas an mengapa metode eksposisi popular adalah sebagai berikut. Pertama, secara matematis rapi dan lengkap, pelajaran masing-masing berisi presentasi dan penjelasan Matematika yang mengarah kesebuah kesimpulan.Kedua, meningkatkan harga diri guru karena ia adalah sumber pengetahuan. Ketiga, guru dapat mendapatkan kepuasan dari menyajikan urutan pelajaran dalam silabus. Dan keempat, guru sendiri sering berhasil belajar Matematika dengan cara ini dan mengharapkan murid-muridnya untuk melakukan hal yang sama.
Cara pembelajaran Matematika yang efektif adalah dengan mengerjakannya dan memecahkan masalah. Selanjutnya, masalah Matematika disarankan untuk tidak hanya focus pada Matematika itu sendiri dan pada proses saat mencari solusi, namun hasil actual atau jawaban tidak boleh digunakan untuk tujuan apapun.
Apabila siswa ingin menerapkan konsep Matematika, pengetahuan dan keterampilan, maka mereka perlu mengembangkan keterampilan mereka dalam proses kegiatan Matematika: penalaran, mengorganisir, mengklasifikasikan, mengenalipola, dan sebagainya.