By :Marsigit, M.A
Reviewed by :SitiNuruniyah/09301241023
Keberhasilan proses belajar bukanlah bagaimana keberhasilan seorang guru sebagai informatory dan fasilitator tetapi bagaimana metode pengajaran yang digunakan dapat meningkatkan interaksi guru dan siswa serta peningkatan pencapaian hasil belajar.
Sampai saat ini, masih banyak siswa yang menganggap matematika itu menakutkan, sulit dan tak banyak dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai usaha telah dilakukan oleh para guru meningkatkan motivasi belajar matematika siswa, salah satunya adalah membuat proses belajar lebih menyenangkan dan terasa dekat dengan kebutuhan sehari-hari.
Perilaku siswa dipengaruhi oleh dua faktor, faktor internal dan eksternal. Faktor internal berasal dari diri siswa dan factor eksternal berasal dari lingkungan. Guru berperan sebagai factor eksternal, sebagai motivator siswa. Terlebih lagi ketika siswa berusia 12-15 tahun yang menurut Piaget berada pada fase berpikir operasi formal. Pada fase ini terdapat perubahan pola piker dari berpikir konkrit menjadi sesuatu yang abstrak, yang hanya didefinisikan oleh angka dan symbol.Peran guru sebagai motivator tidak hanya memberikan nasihat agar siswa belajar lebih giat, tetapi juga memberikan bantuan belajar sehingga siswa bias belajar lebih giat.
Optimalisasi penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami hal-hal yang dianggap abstrak.
Ternyata dengan penggunaan alat bantu peraga seperti papan paku, gelang karet, kartu, kertas transparansi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Banyak siswa yang mengangkat tangan ketika diberikan sebuah persoalan, dan juga terjadi peningkatan aktivitas/peran siswa di kelas.
Oleh karena itu, para guru harus selalu menggunakan metode pengajaran yang bervariasi untuk menghindari siswa merasa bosan dan juga menggunakan penggunaan alat bantu peraga untuk menjelaskan konsep dan ide.