Disampaikanpada:
SEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENERAPAN MIPA
FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
1 Agustus 2006

By :Marsigit, M.A
Reviewed by :SitiNuruniyah/09301241023 

Tingkat diskusi filosofis memiliki karakteristik seperti kebutuhan untuk cross-check serta membandingkan dengan beberapa titik pandangan independen, untuk membangun teori umum dari yang berkaitan. Untuk mencapai tujuan, penulis menggunakan beberapa pendekatan filosofis seperti interpretasi, internal coherences, idealisasi, perbandingan, analogi dan deskripsi.
  Teori kasih sayang ganda adalah upaya klasik untuk menyelamatkan kesadaran persepsi dari apa yang diduga menjadi inkonsistensi mencolok (Gram, SM, di
Werkmeister, W.H, 1975). Menurut Kant,
terpengaruh oleh sesuatu' adalah efek dari pengalama objek pada fakultas representasi (ibid, hal. 29). Kant menyediakan dua jenis benda yang mempengaruhi subjek: 'hal dalam diri mereka sendiri' ada yang mempengaruhi diri, dan 'penampilan dalam diri mereka sendiri' ada yang bertindak atas sensibilitas kita dan independen dari karakteristik apapun melekat pada reseptor sensorik kami
(Werkmeister
, W.H,1975)
Apa yang dapat kita pelajari adalah bahwa harus ada hubungan lain antara 'hal dalam diri mereka sendiri' dan kasih sayang. Kant menegaskan bahwa 'ruang' dan 'waktu' adalah bentuk-bentuk perasaan kita; apa yang mempengaruhi kepekaan kita adalah sebuah benda yang memiliki 'ruang' atau 'duniawi' karakteristik yaitu objek aphenomenal.
Penelitian ini telah memberikan peneliti wawasan ke dalam peran yang berbeda dari kesetiaan epistemis dan aksesibilitas bahan pembelajaran fisik. Para peneliti berpendapat bahwa kesetiaan epistemis diperlukan untuk mengajar aman didasarkan konsep dengan model, sedangkan aksesibilitas mempromosikan keterlibatan kelas kaya.