MATHEMATICAL THINKING ACROSS MULTILATERAL CULTURE

Posted on 01.41

By : Marsigit, M.A
Reviewed by : Siti Nuruniyah/09301241023 

Pemikiran matematika merupakan dasar pemikiran-pemikiran lainnya. Melalui pembelajaran matematika, siswa dapat belajar berfikir secara rasional. Penerapan matematika sangat luas, seperti dalam fisika, statistik, dan ekonomi. Tujuan mendasar dari mengajar matematika adalah agar mampu berfikir secara rasional untuk mengidentifikasi masalah dan menyelesaikannya.
Ada dua cara membangun kinsep matematika, yaitu dengan eksplorasi menggunakan objek tertentu kemudian mendeskripsikannya. Sebagai contoh, segitiga memiliki tiga sisi, dari sini kemudian didefinisikan bahwa segiriga merupakan gabungan tiga segmen garis yang ujungnya saling bergabung. Yang kedua adalah konsep matematika akan muncul dari kefokusan pada urutan tindakan dan mengatur tindakan sebagai prosedur matematika, seperti menghitung, penambahan, pengalian pembagian dan lain sebagainya.
Umumnya, pembelajaran matematika di SMA guru hanya menyuruh untuk menerapkan rumus yang telah diberikan. Hal ini tentu akan menghambat bagi penanaman konsep matematika dalam pembelajaran. Sehingga siswa akan sulit untuk berlatih berfikir rasional. Pemikiran matematika memiliki keterampilan pengetahuan sehingga dapat dikatakan bahwa berfikir secara matematika berkontribusi dalam memberikan kemampuan penyelesaian masalah.
Berfikir secara matematika memiliki banyak arti bagi pendidik. Ada beberapa
fitur di mana kita dapat mempromosikan berpikir matematika seperti berikut
, fitur pertama adalah reorganisasi melalui mathematization dengan berpikir reflektif, kedua adalah menggunakan konsep matematika pada dunia yang ideal, ketiga adalah belajar bagaimana untuk belajar, mengembangkan dan menggunakan matematika dalam pembelajaran, berbagi ide-ide dan cara berpikir matematika yang diperlukan untuk ilmu pengetahuan, teknologi, pertumbuhan ekonomi dan pengembangan, mengembangkan pendekatan pengajaran pada pemikiran matematika melalui Lesson Study, mengembangkan jaringan untuk berbagi ide tentang pemikiran matematika di tingkat nasional, tingkat regional atau internasional.




By : Marsigit, M.A
Reviewed by : Siti Nuruniyah/09301241023 
Mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang telah diamanatkan dalam UUD 1945 menjadi suatu perhatian utama bagi pemerintah Indonesia. Sekolah sebagai suatu sarana bagi masyarakat untuk menuntut ilmu menjadi pusat perhatian dari proses pembelajaran di di Indonesia. Untuk itu dibutuhkan suatu pembelajaran yang efektif di sekolah sehingga diharapkan akan tercipta generasi penerus bangsa yang cerdas.
Agar pembelajaran di sekolah dapat terlaksana secara efektif dan efisien, maka diperlukan kurikulum sekolah yang baik. Untuk mencapai hal tersebut telah dilakukan pengembangan-pengembangan kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum diperlukan studi yang mendalam khususnya untuk matematika. Ada 6 prinsip yang harus diperhatikan dalam pengembangan kurikulum matematika, yaitu, kesempatan belajar untuk semua, kurikulum bukanlah sekedar kumpulan
materi tetapi harus mencerminkan kegiatan matematika koheren
, pembelajaran matematika membutuhkan teori menyeluruh tentang kegiatan siswa, kesiapan untuk belajar dan peran guru memfasilitasi siswa belajar ,  kesempatan untuk mengembangkan konsep matematika, kebutuhan untuk mengembangkan proses penilaian dalam pembelajaran, serta penggunaan berbagai sumber pembelajaran.
Kurikulum mencerminkan suatu proses pembelajaran. Kurikulum berbasis sekolah untuk SMP menekankan pada kompetensi siswa, oleh karena itu, pemerintah pusat seharusnya mengembangkan standar nasional untuk mereka. Pemerintah harus dapat mendorong para guru untuk mengembangkan kemampuan siswa secara optimal dengan memanfaatkan lingkungan sebagai pendukungnya.
Dalam mengembangkan silabus, Standar Kompetensi harus dijabarkan dalam setiap Kompetensi Dasar. Dalam setiap Kompetensi Dasar terdapat indicator-indikator yang harus dapat dicapai oleh siswa. Sebagai bukti dari pengembangan kurikulum ini, dilaksanakan praktek pengajaran dengan menerapkan aspek baru kurikulum berbasis sekolah. Pemantauan kurikulum dilaksanakan secara rutin dan dilakukan di berbagai wilayah Indonesia.
Hasil dari pemantauan kurikulum tersebut dapat menjadi sumber bagi pengembangan kurikulum berikutnya. Karena melalui hasil ini dapat diketahui tingkat kelemahan dan kekuatan kurikulum, tingkat partisipasi sekolah, guru dan supervisor dalam pelaksanaan kurikulum, juga tingkat keefektifan dari kurikulum, serta dapat diketahui kendala-kendala apa saja yang terjadi.

PERSOALAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH

Posted on 00.22

By : Marsigi, M.A
Reviewed by : Siti Nuruniyah/09301241023 

Most of the mathematics teacher is still learning to implement traditional mathematics, that is the learning of mathematics with expository relying on a single method that is explained,  giving examples, ask questions and give the task in the classical style. For that conducted research to develop learning with reference to the recommendation Cockroft Report (1982, 243, p. 198) which states that at every level of mathematics learning should be a vehicle for teachers to be able to realize the selection of one or several methods of dynamically and flexibly. Several methods can be selected by the teacher are: (1) Method of Eksposition, (2) Method of Discussion, (3) Method of Exercise, (4) Method of discovery, (5) Method of Problem Solving, (6) Usage Viewer Tool. This action research aims to develop a method of learning mathematics that can meet the needs / demands of a wide range of academic demands of students, improving learning achievement, encouraging students to actively learn, develop and encourage cooperation props. Development of mathematical models of learning through action research to overcome the difficulties of service of teachers to give students a positive impact, but in actual experience obstacles both technical, academic, and socio-cultural. The effort that teachers can do in meeting the academic demands of a wide range of students, encourage students to improve achievement of low achievers, encourage students to learn actively, and encourage students to learn through collaboration, among others :
a.       Developing the student worksheet
b.      Formation of study groups

c. Development of methods class discussions / group
d. Development of teaching aids and educational media.
In the effort to develop a model of learning can be concluded:
a.       Teachers are still having difficulty in meeting the various demands of   academic students
b.       Teachers have developed a scheme to encourage students to improve achievement of low achieves
c.       Master has managed to create conditions so as to encourage students to learn actively; but still have difficulty in developing the scheme
d.      Master has managed to create conditions to encourage students to learn through collaboration; but still has difficulties in developing the scheme
e.       Teachers have tried to develop methods of discussion, problem solving and training and administration tasks; but still have difficulties in developing the scheme
f.       In general, teachers have sought to develop learning methods in accordance with the purpose of action research; but teachers experiencing technical difficulties, and academic fundamentals.



By : Marsigit, M.A
Reviewed by : Siti Nuruniyah
Not easy for  the  teachers to change the old method with new method in learning. More the teachers that use the traditional method in their class. There is still a big enough  gap for the convergence of a theory educate and  the practice of educating. Need a 'political will' of the government to place of education that are returned to nature educate in accordance with the essence subject learners and the nature of scientific  so that education is not only view the subject as investment development but as a subject that needs developed.
Until now there is not yet agreement on the best way how to teach.  Jaworski (1994: 40) even states that it is not there a best way to educate. Teaching at SBI is not easy because we find that students are also not easy in learning. Learning in the SBI should provide an opportunity for teachers to use the choice of teaching methods adjusted to ability level their students and materials as follows:
1.      Method of expository by the teacher
2.      Method of discussion
3.      Method of solving problem
4.      Method of discovery
5.      Basic skill training methods and principles
6.      Method of implementation
Learning creative related to the set of truth values consists of the theorems
along with the evidence.
Thus learning creatively in SBI meaning how far we are able to perform activities in the range intentions, attitudes, knowledge, skills and experience, education and learning. Learn creatively in SBI can be achieved on the basis of an understanding of knowledge that is objective and subjective actors. Social interaction among students and teachers in the SBI will be able to provide activities creatively for the rectification of the concepts, so students will obtain
improvement concepts, so they have the same subjective knowledge with objectives knowledge. Critical power and creativity of students in SBI can be developed through learning activities creative.
Revitalization of education in SBI also implies the need to attempt to formulate a learning model that regarded internationally with our conditions and in accordance with the demands of development era. International school (SBI) to develop learning perspective or an international education so that the process organized learning able to overcome the problems.